Agrinex 2015 Bukan Sekedar Icip-Icip

                          Agrinex 2015 Bukan Sekedar Icip-Icip

20-22 Maret 2015 merupakan tahun ke 9 digelarnya pagelaran pertanian yang bertempat di Jakarta Convention Center Senayan, namun ini adalah kali pertama saya berkunjung ke acara ini. Dengan mengusung tema “Kedaulatan Pangan Indonesia” diharapkan dapat mengajarkan bagaimana masyarakat berdaulat pangan dengan menanam kebutuhan pangannya sendiri secara sederhana maupun modern. Agrinex Expo ini pun mengangkat sektor UMKM karena sektor ini paling terukur dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

Memasuki JCC tempat Agrinex dilaksanakan,  saya beserta teman satu prodi disuguhi pemandangan  yang sangat indah, rangkaian hasil-hasil pertanian dibuat sedemikian rupa, membuat mata mengharapkan hal yang lebih wah lagi di dalamnya. Dan benar saja,  mata kami sangat dimanjakan dengan pemandangan hasil-hasil pertanian yang dihasilkan dari setiap UMKM maupun kementrian-kementrian yang memberikan inovasi-inovasi dalam pameran.

Kaki pun terus mempercepat langkahnya untuk segera mengelilingi semua stand yang ada, dan terjadilah peperangan antara mata dan kaki yang tidak selaras. Disatu sisi mata ingin mempelajari setiap stand lebih dalam seluk beluknya, disisi lain  kaki pun ingin dapat mengunjungi setiap stand yang penuh keunikan. Namun mata kami sangat berbinar-binar apabila melihat stand UMKM yang menyediakan tester produk buatannya. Cuuss dengan kecepatan tinggi langsung tiba di stand UKMC UI yang menyajikan kerupuk rumput laut dan makanan ringan lainnya. Dengan lagak ala investor pemberi modal, kami bertanya-tanya seputar  produksi sambil tangan mengambil tester yang disediakan. Tak terasa tester yang disediakan pun habis, perlahan kami menutup pembicaraan dan pergi mencari stand yang lebih menarik lagi ( maksudnya sih yang bikin kenyang ).

Biarpun otak mahasiswa yang hobinya nyari tester itu terus bekerja, kami juga tetap mencari ilmu baru yang sekiranya dapat menunjang perkuliahan di kampus. Disana kami menemui teknik tanam  Hidroponik, budidaya tanaman sayur, perbenihan, kerja perusahaan kelapa sawit, coklat, penelitian yang dilakukan Kemenristek, dan masih banyak lagi. Kita singgah sebentar di stand Kementrian Pekerjaan Umum yang menghadirkan miniatur Program Pengembangan Kota Hijau Makassar. Tatanan yang layaknya berada di sebuah taman dalam kota, kami pun singgah sebentar disana, view yang sangat baik untuk berfoto.


Perut pun terasa lapar, saya berniat untuk berkeliling lagi mencari kesegaran mata dan ya yang bisa di icip-icip buat nenangin cacing yang berdemo. Kali ini saya hanya jalan bersama Rio. Dan tibalah kami di sebuah standnya orang-orang Jogja. Saya sangat tertarik sekali bukan semata-mata karena banyak testernya, tapi karena produk yang dibawa terbuat dari umbi-umbi dan sisa padi yang jarang sekali dilirik oleh khalayak ramai. Ganyong dan bekatul. Nama yang masih cukup asing ditelinga. Ganyong dibuat menjadi brownies yang terlebih dahulu dibuat tepung mocafnya. Dan kemudian ada bekatul yang dijadikan sebagai makanan dan minuman sehat karena kulit ari yang ada pada beras itu ternyata mengandung banyak sekali nutrisi. Jadi saran sih kalo beli beras jangan yang putih banget deh ya, biar nutrisinya masih banyak terus ga ketuker sama beras plastik. Sekian cerita pengalaman di Agrinex Expo yang ke 9. Kalo mau tau lebih banyak, dateng aja ke Agrinex berikutnya. Salam Agraris !

Komentar

Postingan Populer