TEKANAN UDARA dan ANGIN
Tekanan udara merupakan gaya berat kolom udara dari
permukaan tanah sampai atmosfer per satuan luas. Tekanan udara berhubungan
dengan suhu dan kerapatan; tekanan akan naik bila suhu naik dan akan turun bila
suhu turun. Demikian juga tekanan akan naik bila kerapatan naik dan akan turun
bila kerapatan turun.
Tekanan = gaya berat/luas atau P= W/A= m g/A
Massa didapat
dari perkalian antara kerapatan (р) dengan volume (V) :
m
= p . V
Udara mempunyai
massa/berat besarnya tekanan diukur dengan barometer.Barograf adalah
alat pencatat tekanan udara.Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada
peta yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar.
Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeteryang
biasa digunakan untuk mengukur ketinggian pesawat terbang (Leonheart, 2010).
Variasi tekanan udara ada dua macam yaitu :
1.
Tekanan Udara Vertikal
Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan berkurang
karena kerapatan udara berkurang, dan tekanan akan naik ketika kerapatan udara
bertambah. Hal ini dipengaruhi oleh Komposisi
gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang. Sifat udara yang dapat
dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.
2.
Tekanan Udara Horizontal
Adanya perbedaan suhu juga
menyebabkan perbedaan ketebalan lapisan pada tekanan yang sama ke arah
vertikal. Bila suhu tinggi maka pada tingkat tekanan udara yang sama akan
membentuk lapisan yang lebih tebal dibanding suhu yang lebih rendah.
Terdapat beberapa istilah
untuk menjelaskan pola tekanan, antara lain yaitu Isobar merupakan garis yang menhubungkan titik-titik yang
bertekanan sama. Kemudian Gradien
Tekanan adalah perubahan permukaan tekanan secara horizontal, diukur
dari tinggi ke rendah, tegak lurus dengan isobar terdekat dan merupakan jarak
terpendek diantara isobar-isobar tersebut. Berikutnya adalah daerah yang
memanjang pada tekanan rendah disebut Palung
dan daerah memanjang pada
tekanan tinggi disebut Punggung.
ANGIN adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan
udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur
rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin berfungsi sebagai
transfer panas dari daerah panas tropik ke daerah dingin lintang tinggi.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari
karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang
lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di
sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat
disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk
bergerak ke tempat lain.Pergantian musim di Indonesia mempengaruhi arah angin muson dan curah hujan. Angin muson di Indonesia terjadi angin
periodik yang terjadi terutama di Samudra Hindia dan
sebelah selatan Asia. Di Indonesia terjadi
menurut musim, musim barat jika angin bertiup dari barat. Angin pasat dapat
berhimpit dengan angin muson dan dapat pula berlawanan dengan angin muson.
Angin pasat timur laut dan angin barat khatulistiwa adalah angin pasat yang
jelas berhimbit dengan angin muson pada keadaan musim penghujan di Indonesia.
ANGIN LOKAL DI INDONESIA
1.
Angin Bohorok, angin
jatuh yang kering dan panas terjadi di Sumatera Utara. Diberi nama angin
Bohorok karena angin tersebut turun dari bukit barisan menuju tanah batak. Yang
mirim dengan angin Fohn.
2.
Angin Jatuh Muson Tenggara, angin
jatuh dingin di Indonesia yang terjadi di Ujung Pandang, Jawa Tengah, Bromo.
3.
Angin Darat dan Angin laut,
keduanya terjadi sepanjang tahun.
ANGIN LOKAL YANG ADA DI LUAR INDONESIA
1. Angin Bora, angin jatuh yang dingin.
Tipe angin dingin di pantai Timur laut Adriatik.
Bora disebabkan oleh dua hal:
a. gunung sebagai sumber
antisiklon tidak terlalu tinggi sehingga kenaikan suhu saat angin tersebut
jatuh sangat kecil.
b. suhu udara di wilayah pantai
yang menjadi arah angin tersebut relatif lebih tinggi sehingga ada perasaan
hembusan angin yang dingin dari antisiklon tersebut.
2. Angin Fohn, angin jatuh ini sering
menimbulkan malapetaka di alpen Utara akibat dari mencairnya es dan salju.
3. Angin Scirocco, karakter sama dengan angin
Fohn, yang sifatnya panas namun lembab. Angin ini berasal dari pegunungan dekat
Palermo yang udaranya kering dan panas dengan suhu 50 oC dngan RH
< 10%.
4. Angin Chinook, tipe angin Fohn yang terjadi
di amerika serikat. Bersifat panas dan kering.
5. Angin Mistraal, angin jatuh yang dingin.
Proses terjadina angin Mistraal adalah karena tinggina tekanan udara di
Perancis pusat, sementara di teluk Genua dan daratan sungai Italia bertekanan
minimum.
6. Angin Siklon dan Antisilon.
Siklon, bertekanan relatif rendah dan dikelilingi isobar2 yang tekanan udaranya
makin keluar semakin tinggi.
Antisiklon, bertekanan udara relatif maksimum, gerakan udaranya sentrifugal (memencar
keluar).
Komentar
Posting Komentar